Selasa, 20 September 2011

Blog Competition Part 2

Oh, it was very long I didn’t write in my blog, yeah because I am concentration on my tumblr and my job in office and in site. Well, I want to completely my vow for posting my second article when I took a part in Blog Competition Studi di Belanda.
So, Let’s here they are :

Dare to research in Netherland?


Pernah terfikir atau bahkan mungkin diantara kita sedang getol-getolnya mencari program beasiswa kuliah ke luar negeri? Kita mungkin telah menghabiskan waktu mengeksplorasi dan menjelajahi situs-situs beasiswa via internet, Banyak sekali program beasiswa yang ditawarkan. Tentu, kita tidak serta merta mendaftar suatu program beasiswa, tetapi program yang nantinya kita ambil memang sesuai dengan keinginan dan background pendidikan kita sebelumnya.Bukan itu saja,kita juga harus memperhatikan masa depan kelanjutan program yang diambil. Skema-skema tersebut hendaknya telah kita rancang menjadi masterplan studi kita, sehingga terlihat jelas kemana arah hasil program studi yang telah diambil.
"Sebelum melanjutkan pendidikan tinggi di Belanda, orang Indonesia harus bisa membedakan terlebih dahulu akan melalui jalur universitas atau hogeschool," pesan yang disampaikan oleh Director International Office Saxion Universities of Applied Sciences, Chris JM van den Borne pada suatu kesempatan yang saya baca pada milis beasiswa. Kenapa harus memilih? Sistem pendidikan di Belanda dibedakan menjadi dua, Hogeschool (Universities Applied of Sciences) dan Research Universities. Hogeschool menawarkan program yang langsung bisa diaplikasikan ke dunia kerja, sedangkan Research Universities program yang ditawarkan berfokus pada suatu riset yang berorientasi akademis. Nah, sehingga jelas program yang dipilih sesuai dengan background,diharapkan dasar pendidikan ataupun pengalaman sebelumnya dapat dikembangkan dengan memfokuskan melalui salah satu program diatas.

Negara tetangga Belanda yang berbatasan langsung seperti Jerman juga memebedakan program pendidikan tingginya yaitu Fachhochschule (Universities Applied of Sciences) aka FH merupakan Hogeschool versi Jerman, dan Research Universities. Meskipun demikian tentunya ada kelebihan yang dimiliki Belanda. Hasil wawancara saya dengan teman saya yang sedang menempuh S1 nya di Berlin,perbedaan sistem pendidikan di Indonesia, menurutnya merupakan penggabungan dari Universities Applied of Sciences dan Research University, sehingga apa yang dipelajari akan semakin banyak. Jika seperti itu apa yang dipelajari tidak terfokus minim dalam hal pengembangan. Menurut Peter B. Ladkin, dalam dalam artikelnya yang berjudul University Education in the US, UK and Germany: A Quick Comparison”, di Jerman sistem belajar dilakukan secara individu dan pendampingan dari staf pengajar universitas disaat jam kantor per setiap minggu. Di Inggris Sistem belajar tutorial sangat bernilai pelajar bertemu seminggu sekali, individu atau kelompok dengan seorang anggota staf mengajar (setara Profesor) seminggu sekali membahas kesulitan yang ditemui. Sedangkan di Belanda dari artikel PPI Belanda, menerapkan pendekatan pada berbagai aspek secara detail,antara mahasiswa dan dosen sejajar layaknya teman,maka penyampaian materi maupun penyampaian pertanyaan kepada dosen akan semakin mudah dan menyenangkan.

Menurut Association of Universities in the Netherland (VSNL) di Belanda terdapat 14 Research Universities dan 54 Hogeschool yang mempunyai kualitas pendidikan tinggi dan riset bertaraf international. Keberhasilan dari sebuah riset itu sendiri tidak lepas dari penyelanggara pendidikan tempat diamana riset dilakukan,dukungan dari pemerintah serta bergandeng tangan dengan pihak industri untuk pengembangan hasil riset. Ketiga komponen tersebut mampu mengantarkan Belanda menjadi 10 negara terbaik dalam berbagai hal yang tidak bisa dilepaskan dari sistem pendidikan yang telah memberi pengaruh dan kontribusi besar, sengaja diberikan perhatian penuh, sebagai investasi masa depan yang akan dipenuhi berbagai macam revolusi teknologi. Maka diharapkan revolusi teknologi masa depan itu lahir riset-riset dari institusi-institusi pendidikan di Belanda yang membawa perubahan global.
Dare to research in Netherland?

Rabu, 07 September 2011


Teruntukmu Penasihat Ku,

Masihkah engkau berpetualang, dan bereksperimen.  Masih lama kah kau menyelesaikan eksperimenmu. Tak maukah dirimu menemuiku sebentar saja, tidak., hanya memastikan saja jika ada saya disini. Yang bisa mendukungmu menyelesaikan eksperimenmu walau dukungan ku bagimu tidaklah penting, Tapi paling tidak dukungan ku memberikan kontribusi yang besar bagi kelanjutan masa depanmu, oh bukan masa depan kita lebih tepatnya, ah aku memang sok tahu. Tapi memang benar bukan? Disisimu harus ada seseorang yang selalu mendukungmu, memegang erat tanganmu saat semuanya berpaling darimu, membersihkan sedikit noda oli dari jari tanganmu,  memberikan nasihat kepadamu,  menyumbangkan saran yang kamu pinta dariku, serta selalu mengingatkanmu makan disela-sela kesibukanmu, yang selalu merindukanmu , mengantar keberangkatanmu dan menunggumu kepulanganmu  ditepi peron ataupun di terminal arrival.
Sungguh menyenangkan bukan? Apa, itu biasa katamu. Kau bilang begitu karena kamu belum mencobanya bersamaku, luangkanlah watumu untuk mencoba hal-hal seru yang aku ingin bagi padamu, sungguh aku berani bertaruh padamu jika kau tak yakin akan ide seruku. Sampaikanlah sejuta rasa yang menyesak dihatimu, ada aku disini berbagilah denganku. Aku tidak perlu kau bawakan bunga, coklat, kado-kado lucu, karena semua itu aku anggap sesuatu yang ababil, datanglah dirimu dengan sekoper rindumu, dan sejuta rasa yang menyesak dihatimu. Karena sekoper rindumu mampu mengaliri kolam kering rinduku yang berbulan-bulan tak terisi oleh riduku kepadamu. Akan aku obati rasa sesak hatimu dengan selaksa rona senyum termanisku yang hanya special order untuk mu.
 Aku tunggu kedatanganmu segera, Karena mungkin aku didiagnosa sedang sakit jatuh cinta. Setelah terbentur saat pertemuan dengamu. Hati-hati dijalan ya, jangan lupa jaga kesehatanmu!

Salam
Penasihat Mu.